Sabtu, 03 Mei 2008

KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS (KVV)

Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) adalah infeksi mukosa vagina dan vulva (mulut vagina) yang dapat disebabkan oleh jamur Candida. Ada 7 spesies yang diketahui dapat menyebabkan infeksi. Spesies tersering yang menyebabkan KVV adalah Candida albicans (80-90%), C. Glabrata (10%) dan C.tropicalis (5-10%).

Siapa saja yang dapat menderita KVV?
KVV dapat diderita oleh semua wanita di seluruh dunia, terutama daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Diperkirakan lebih dari 75% wanita Indonesia akan mengalami sedikitnya 1 kali episode KVV, 40% mengalami dua atau lebih episode KVV dan kurang dari 5% lainnya akan mengalami infeksi berulang kali. Jamur Candida ini merupakan flora normal pada tubuh kita. Pada orang sehat terdapat 80% kolonisasi C.albicans di mulut, saluran pencernaan dan vagina. Infeksi jamur ini dapat terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh seseorang, sehingga dapat merubah jamur ini yang pada awalnya sebagai flora normal tubuh menjadi jamur yang pathogen (infeksi).

Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan infeksi KVV?
Terdapat bermacam-macam faktor yang dapat membuat kondisi vagina menjadi lingkungan yang mudah untuk timbulnya infeksi jamur, antara lain:
1.Kehamilan
2. Diabetes Mellitus
3. Pemakaian antibiotika oral jangka panjang
4. Faktor lain, misalnya pakaian dalam ketat, bahan pakaian dalam yang tidak menyerap keringat, menggunakan vaginal douche (cairan pembersih vagina) berlebihan, atau memakai pantyliners setiap hari.

Bagaimana gejala KVV itu?
Tidak ada keluhan yang benar-benar spesifik untuk menjabarkan gejala KVV. Keluhan yang paling sering ditimbulkan:
1. Rasa gatal pada vagina/ mulut vagina
2. Keputihan
Sifat keputihan dapat bervariasi, mulai dari cair seperti air sampai menggumpal seperti keju/ susu pecah. Keputihan ini umumnya tidak berbau.
Gejala klasik lainnya:
1. Rasa kering/terbakar pada liang vagina
2. Nyeri saat berhubungan intim
3. Nyeri saat kencing

Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko menyarankan :
- Jaga kebersihan vagina
Lakukan Vaginal Toilet sendiri di rumah setiap hari, minimal dua kali sehari atau 1 bulan sekali dengan bantuan dokter.
- Cebok dengan air mengalir/air dari kran dari arah depan ke belakang
- Bila terjadi keputihan, konsultasilah dengan dokter dan jangan berusaha mengobatinya sendiri

- Kurangi kelembaban vagina, dengan cara:
Pakai pantyliners seperlunya,keringkanlah vagina setiap selesai buang air kecil,gantilah celana dalam bila sudah terasa lembab.
-Hindari pemakaian vaginal douche terlalu sering.

Apa yang dapat Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko lakukan?
Jika anda mengalami gejala/keluhan di atas, kami dapat membantu anda dengan cara:
1. Melakukan pemeriksaan fisik
2. Pap smear atau vaginal smear bagi yang belum menikah
3. Memberikan pengobatan yang tepat
4. Melakukan Vaginal Toilet
5. Melakukan follow up untuk mengetahui keberhasilan pengobatan.
Pada beberapa kasus KVV rekurens (infeksi berulang 4 episode berturut-turut) akan diperlukan pemeriksaan tambahan seperti kultur jamur. Dalam hal ini kami Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko akan berusaha membantu anda memberikan solusi yang terbaik.

dr.Deanty

Tidak ada komentar: