Jumat, 16 Mei 2008

VIA (Visual Inspection with Acetic Acid)

Kanker serviks (leher rahim, mulut rahim) merupakan kanker terbanyak kedua yang diderita wanita di dunia. Meski demikian, kanker serviks dapat dicegah dengan pemeriksaan Pap-smear berkala. Saat ini Pap-smear tetap menjadi tes penapisan awal (deteksi dini) yang paling akurat dan sering dilakukan untuk kanker serviks. Kendala yang sering dihadapi beberapa negara berkembang dalam menjalankan program deteksi dini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan pemeriksaan sitologi. VIA menyediakan tawaran lain (alternatif) dengan biaya yang lebih terjangkau, tanpa memerlukan sumber daya berkeahlian tinggi, sehingga dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan manapun.

Apakah VIA ?
VIA adalah prosedur untuk mengetahui kelainan pada epitel serviks menggunakan asam asetat (acetic acid) 3%.

Bagaimana prosedur pelaksanaan VIA?
Asam asetat (3%) diusapkan pada serviks, setelah ditunggu 1 menit, kemudian perubahan pada serviks diamati dengan mata telanjang, tanpa pembesaran, menggunakan lampu tungsten 100-watt.

Bagaimana cara kerja VIA?
Sel yang melapisi serviks (epitel skuamous dan kolumnar) normal akan nampak berwarna merah muda atau merah, akibat pantulan sinar yang berasal dari lapisan sel (stroma) dibawahnya, yang kaya akan pembuluh darah.
Pemberian asam asetat 3% diyakini mengakibatkan koagulasi (penggumpalan) reversibel, atau presipitasi (pengendapan) protein seluler. Hal ini juga mengakibatkan pembengkakan dan dehidrasi sel pada jaringan epitelial, kolumnar dan area epitelial skuamous abnormal yang mempermudah terjadinya koagulasi.
Bila epitelium mengandung banyak protein seluler (protein di dalam sel), asam asetat akan menggumpalkan protein ini, yang dapat menghalangi pewarnaan stroma. Sehingga didapatkan gambaran acetowhite (warna putih yang timbul akibat asam asetat) yang terlihat sangat berbeda bila dibandingkan dengan warna merah muda pada epitel skuamous serviks normal di sekitarnya. Efek acetowhitening ini dapat dilihat dengan mata telanjang.
Protein seluler meningkat pada keadaan keganasan, inflamasi (keradangan), proses penyembuhan, leukoplakia (hiperkeratosis, penebalan), kondiloma (suatu penyakit menular seksual) serta proses regenerasi (peremajaan) epitel.

Bagaimana interpretasi VIA?
VIA dikatakan positif (+) bila nampak gambaran bercak putih pada serviks. Sebaliknya, bila tidak didapatkan bercak putih pada serviks maka dikatakan VIA negatif (-).

Apakah setiap VIA (+) berarti ada keganasan?

Gambaran acetowhite tidak khas untuk CIN (Cervix Intraepithelial Neoplasia) dan kanker stadium dini. Gambaran acetowhite juga terlihat pada kondisi lain dimana terdapat peningkatan protein seluler, sebagaimana pada metaplasia skuamous imatur, pada epitelium yang sedang dalam penyembuhan dan regenerasi (terkait dengan proses inflamasi/ radang), leukoplakia (hiperkeratosis, penebalan) dan kondiloma.
Sementara gambaran acetowhite yang terkait dengan CIN (Cervix Intraepithelial Neoplasia) pada dan kanker invasif stadium dini akan nampak sebagai plak putih yang lebih pekat (putih pekat), berbatas tegas terpisah dari epitel normal di sekitarnya.
Gambaran acetowhite yang diakibatkan oleh metaplasia skuamous imatur, inflamasi (keradangan) dan epitel yang sedang mengalami regenerasi akan nampak lebih pucat, tipis dan seringkali transparan, serta memiliki batas yang tidak tegas.
Gambaran acetowhite yang diakibatkan inflamasi dan proses penyembuhan biasanya terdistribusi luas pada serviks, tidak terbatas pada zona transformasi dan dapat dengan cepat menghilang (dalam hitungan menit). Leukoplakia dan kondilomata nampak sebagai plak putih-keabuan setelah pemberian asam asetat.

Bagaimana sensitivitas VIA dalam mendeteksi keganasan?
Sensitivitas VIA sama dengan laporan sitologi cervical konvensional (Pap-smear).

Metode pencegahan kanker serviks telah diketahui. Tim Bidadari di Pusat Deteksi Dini Kanker ‘Prof.Roem Soedoko’ dapat melakukan pemeriksaan VIA yang hasilnya dapat Anda ketahui segera setelah pemeriksaan dilakukan.
Tim Bidadari menunggu kesadaran Anda untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini Kanker serviks di jl. Trunojoyo 63 Surabaya.

dr. Pramita Andarwati

Jumat, 09 Mei 2008

Bingkisan yang tepat untuk Penderita Kanker Payudara dan Keluarganya

Apakah anda tahu bahwa setiap tahun, 182.000 wanita terdiagnosa menderita kanker payudara dan 43.300 diantaranya meninggal? Setiap satu dari delapan wanita sudah atau akan menderita kanker payudara dalam hidupnya.

Statistik diatas sangat mengerikan untuk diketahui. Apabila anda memiliki teman atau anggota keluarga yang anda cintai dengan kanker payudara, saya yakin anda seringkali merenung, apakah ada hal yang bisa anda berikan untuk membantu mereka.
Ini adalah beberapa hadiah yang cocok untuk anda berikan kepada penderita kanker dan keluarga mereka, untuk memberi semangat maupun dukungan.

Mungkin satu bingkisan yang sangat tepat yang bisa anda tawarkan adalah “waktu anda”, waktu untuk mendengar, dan waktu yang anda sisihkan untuk menemani mereka saat mereka divonis menderita kanker, dan waktu yang anda berikan untuk menemani mereka selama menjalani perawatan.

Sebuah diary atau jurnal juga merupakan ide yang menarik. Mereka dapat mengisinya dengan pikiran-pikiran, keluh kesah, perjuangan mereka, dan juga kemajuan yang telah dicapai dalam peperangan melawan kanker tersebut.

Buku yang memberi semangat (inspiring book), buku-buku semacam itu akan menghidupkan jiwa mereka. Salah satu buku yang saya sarankan adalah “Chicken Soup for the Surviving Soul: 101 Stories of Courage and Inspiration from Those Who Have Survived Cancer”.

Oya, jangan dilupakan, a nice teddy bear yang bisa mereka peluk, dan CD/kaset music yang lembut dan menenangkan.


Again, ingatlah bahwa untuk saat ini, yang mereka butuhkan terutama adalah seseorang yang dapat mereka ajak bicara atau pun untuk sekedar memegang tangan mereka,
bottom line is “be there for them!

dr.listya

MASTALGIA (Nyeri pada Payudara)

Mastalgia adalah nyeri pada payudara yang secara umum dibagi menjadi dua:
- mastalgia siklik ( yang berhubungan dengan siklus menstruasi)
- dan nonsiklik.
Nyeri nonsiklik pada payudara bisa berasal dari payudara itu sendiri atau dari tempat lain seperti dari otot dan sendi terdekat tetapi nyeri dirasakan di payudara.
Intensitas nyeri bisa bermacam-macam mulai rasa tidak nyaman yang ringan sampai nyeri tak tertahankan yang berat pada beberapa kasus.
Banyak wanita dengan mastalgia khawatir dengan ancaman kanker daripada dengan rasa nyeri itu sendiri.

Apakah mastalgia ( nyeri payudara) siklik itu?
Mastalgia siklik adalah kasus yang paling sering terjadi. Nyeri adalah yang berhubungan dengan siklus menstruasi dan hampir selalu karena pengaruh hormonal.
Beberapa wanita mulai merasa nyeri saat masa ovulasi yang terus berlanjut sampai awal siklus menstruasi. Nyeri dirasakan dari ringan sampai berat sampai tidak bisa memakai pakaian ketat atau tidak bisa ditoleransi dengan berbagai macam kontak.
Nyeri bisa pada satu payudara atau bisa menjalar sampai daerah dibawah lengan.
Penelitian menyebutkan wanita dengan mastalgia nonsiklik mengalami penurunan ratio progesterone dan estrogen pada pertengahan siklus menstruasi.
Penelitian lain menemukan ketidaknormalan pada hormon prolaktin bisa menyebabkan mastalgia. Hormon dapat juga mempungaruhi mastalgia siklik hasil dari stress sehingga nyeri payudara bisa meningkat atau berubah sesuai pola perubahan hormon yang terjadi selama stress.

Perawatan spesifik akan ditentukan oleh dokter Tim Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko berdasarkan :
1. umur, status kesehatan dan riwayat kesehatan
2. Kelanjutan nyeri
3. toleransi pada pengobatan spesifik

Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko menyarankan :
- hindari kafein, stress
- konsumsi vitamin E
- evening primrose oil ( yang terbuat dari trigliserid natural)
- makan rendah lemak
Beberapa kasus dibutuhkan suplemen hormon dan anti hormone yang mempunyai efek samping tertentu.

Apakah nyeri payudara non siklik itu?
Nyeri payudara nonsiklik jarang terjadi, nyeri terjadi tidak berhubungan dengan siklus menstruasi, biasanya nyeri dirasakan terus menerus dan disalah satu lokasi spesifik.
Salah satu penyebab mastalgia nonsiklik adalah trauma atau tekanan pada payudara.
Penyebab lainnya bisa nyeri dari persendian didaerah dada dan leher yang menjalar ke payudara.
Pengobatan mastalgia nonsiklik :
Menentukan pengobatan lebih sulit dibanding mastalgia siklik tidak hanya karena sulit menentukan dari mana penyebab nyeri tetapi juga karena tidak berhubungan dengan hormonal. Tergantung darimana asal nyeri bisa diberikan analgetika, NSAID, kompress.


Jika anda mengalami nyeri atau perasaan tidak nyaman dipayudara tentukan waktunya apakah berhubungan dengan menstruasi, tentukan lokasi dan sifat nyeri. Jika nyeri ringan dan berhubungan dengan siklus menstruasi Lakukan SARARI dan saran dari kami. Bila nyeri tidak berhubungan dengan siklus menstruasi atau nyeri yang berhubungan namun mengganggu segera temui Dokter Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko yang akan melakukan pemeriksaan fisik , menyarankan mammografi atau USG tergantung usia penderita, FNA B bila ada nodul yang teraba nyata dan memberikan pengobatan sesuai indikasi. Pada beberapa kasus diperlukan BIOPSI di lokasi nyeri sebagai diagnosa pasti. Jika ditemukan nyeri karena kista payudara akan dilakukan pengobatan sesuai ukuran dan jumlah kista. Bila perlu dilakukan aspirasi isi kista yang selanjutnya diperiksa sitologi di Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko.

dr. Aldila Rosalina

Rabu, 07 Mei 2008

Mitos Seputar Kanker Payudara

T : Apakah kanker payudara diturunkan secara genetic?
J  :Kaitan antara angka kejadian kanker payudara dengan keturunan (abnormalitas gen) memiliki persentase yang sangat kecil (5% - 10%). Para peneliti sudah dapat mengidentifikasi 2 gen pada kromosom 17, BRCA1 (breast cancer gen 1) dan BRCA2 yang dapat meningkatkan resiko terkenanya kanker payudara. Meski masih banyak gen lain yang belum teridentifikasi. Meskipun begitu, hanya 5 % dari kasus kanker payudara yang berkaitan dengan BRCA1 dan BRCA2. Dan juga, factor-faktor resiko lain sangat banyak, dan mutasi gen BRCA hanya salah satunya.

T: Apakah Kanker Payudara dapat menular?
J: Kanker bukan merupakan penyakit menular. Kanker payudara merupakan perubahan peningkatan jumlah sel yang abnormal, yang berakibat keganasan (kanker/tumor) pada jaringan payudara. Perubahan sel pada satu wanita tidak akan dapat ditularkan ke sel wanita lain.

T: Wanita dengan payudara berukuran kecil tidak dapat terkena Kanker Payudara?
J: Besar kecilnya payudara tidak memiliki efek pada kemungkinan seseorang terkena kanker payudara. Ukuran payudara jelas bukan merupakan factor signifikan untuk kanker payudara.

dr.Listya Dyah R

Selasa, 06 Mei 2008

JANGAN ANGGAP ENTENG KEPUTIHAN

Hampir sebagian besar wanita pernah mengalami keputihan. Mereka terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila lambat ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian.
Apa sebenarnya keputihan itu? Seperti apa ciri-cirinya? Dan bagaimana pencegahannya??

Gejala Keputihan
Keputihan Normal
• Terjadi pada masa subur, sebelum dan sesudah menstruasi
• Tidak gatal dan tidak berbau
• Bila wanita dalam keadaan terangsang
• Wanita yang terlalu lelah
Keputihan yang tidak normal
• Cairan kental, berbau busuk
• Berwarna kuning sampai kehijauan
• Disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina

Bagaimana terjadinya keputihan?

Pada vagina wanita dewasa terdapat flora normal yang membantu menjaga keasaman pH vagina, pada keadaan yang optimal. pH vagina seharusnya antara 3,5 – 5,5. Bila flora normal ini terganggu, akan terjadi ketidakseimbangan yang mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan, yang berbau, gatal, dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Bila seseorang wanita melakukan hubungan seks, maka wanita tersebut terbuka sekali terhadap kuman – kuman penyakit kelamin yang mungkin dibawa oleh pasangan seks wanita tersebut. Jadi sebaiknya jangan bergonta-ganti pasangan.
Keputihan yang tidak normal juga bisa karena proses keganasan. Salah satu tanda dari kanker leher rahim adalah, adanya keputihan yang berbau busuk bahkan berdarah. Namun penyebab keputihan bisa terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan.

Penyebab Keputihan

 Infeksi oleh karena jamur, parasit, bakteri. Dengan memperhatikan cairan yang keluar, terkadang dapat diketahui penyebab keputihan, yaitu: Infeksi Gonore, misallnya menghasilkan cairan kental, bernanah, dan berwarna kuning kehijauan. Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan cairan encer berwarna kuning kelabu.
 Adanya benda asing dalam vagina misalnya kondom
 Keganasan
Pencegahan
 Cara membilas vagina yang benar, setelah habis buang air besar atau sehabis buang air kecil, sebaiknya membilas vagina dari arah depan ke belakang ke arah anus.
 Menjaga kebersihan daerah vagina
 Jangan menggunakan celana dalam bersama dengan teman wanita lainnya
 Jangan menggunakan handuk bersamaan
 Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum
 Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi yang seimbang
 Hindari seks bebas
 Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus melakukan pap-smear untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di mulut leher rahim.

Pengobatan
Keputihan sebaiknya diobati sejak dini. Pengobatan diberikan sesuai dengan penyebabnya. Karena bila keputihan sudah berlangsung lama akan lebih sulit diobati. Selain itu keputihan yang dibiarkan, bisa merembet ke rongga rahim kemudian ke saluran indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Keputihan yang bertahun-tahun bisa menjadi mandul.
Selain itu yang harus diwaspadai, keputihan adalah gejala awal dari kanker mulut rahim. Jadi jangan sampai terlambat untuk tahu apa yang menjadi penyebab keputihan. Yang pasti jangan anggap remeh keputihan. Supaya kamu tidak menyesal di belakang hari nanti, karena akibat yang ditimbulkan oleh penyakit keputihan ini.

dr.Brigitta Diana Suyono

Senin, 05 Mei 2008

TRICHOMONIASIS

Apakah Trichomoniasis?
Trichomoniasis adalah Penyakit Menular Seksual (PMS) yang umum, terdapat pada pria maupun wanita, meskipun gejala (keluhannya) lebih sering timbul pada wanita.

Seberapa sering orang terinfeksi Trichomoniasis?
Merupakan salah satu Penyakit Menular Seksual yang terbanyak, dapat disembuhkan, sering pada wanita muda yang seksual aktif. Diperkirakan 7.4 juta kasus baru ditemukan setiap tahunnya pada pria dan wanita.

Bagaimana seseorang terinfeksi Trichomoniasis?
Trichomoniasis disebabkan oleh parasit bersel satu,yaitu Trichomonas Vaginalis. Pada wanita, area yang sering terinfeksi oleh parasit ini adalah area vagina, sedangkan pada pria adalah sekitar urethra (saluran kencing).
Parasit ini ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan seksual yang terinfeksi.

Apa saja tanda dan gejala yang timbul pada orang yang terinfeksi Trichomoniasis?
Sebagian besar pria yang terinfeksi Trichomoniasis tidak memberikan tanda ataupun gejala. Biasanya dapat timbul keluhan seperti iritasi di dalam penis, mild discharge, rasa perih seperti terbakar (slight burning sensation) setelah buang air kecil atau setelah ejakulasi.
Sebgian besar wanita menimbulkan gejala keputihan yang berwarna kuning-kehijauan, dan berbau. Infeksi ini juga menyebabkan rasa ti dak nyaman saat berhubungan dan juga saat buang air kecil. Selain itu rasa gatal dan iritasi di sekitar organ intim juga sering dikeluhkan. Pada beberapa kasus, dapat timbul keluhan nyeri perut bagian bawah. Gejala dan keluhan ini biasanya timbul setelah 5 hingga 28 hari setelah terpapar.

Apa saja komplikasi yang dapat disebabkan dari Trichomoniasis?
Wanita yang terinfeksi Trichomoniasis lebih rentan terinfeksi oleh HIV saat wanita tersebut terpapar virus tersebut.

Bagaimana Trichomoniasis mempengaruhi ibu hamil dan bayinya?
Wanita hamil yang terinfeksi Trichomoniasis dapat memiliki bayi yang lahir premature atau bayi dengan berat badan lahir yang rendah.

Bagaimana Trichomoniasis dapat didiagnosa?
Perlu dilakukan tanya-jawab (anamnesa) yang lengkap, dan juga dilakukan pemeriksaan fisik dan juga laboratoris oleh seorang tenaga medis. Parasit ini lebih susah dideteksi pada pria. Pada wanita, dapat dilakukan pemeriksaan dalam menggunakan spekulum (ditemukannya dinding vagina/cervix yang teriritasi, kemerahan ) dan pemeriksaan Pap-Smear (ditemukannya Trichomonas vaginalis pada hapusan slide mikroskop).

Apakah terapi yang tepat untuk Trichomoniasis?
Dokter akan memberikan resep untuk menyembuhkan infeksi Trichomoniasis ini. Umumnya obat-obat yang diberikan adalah dari golongan Metronidazole. Untuk kesembuhan yang optimal, suami-istri harus mendapatkan pengobatan berbarengan. Seseorang yang terinfeksi Trichomoniasis harus menyelesaikan pengobatan dan selama menjalani pengobatan ia harus menghindari melakukan hubungan seksual.

Bagaimana cara mencegah dari terinfeksi Trichomoniasis?
Dianjurkan untuk setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi Trichomoniasis.
Kondom (latex-condom) pria, dapat mengurangi angka angka terjangkitnya penyakit ini bila dipergunakan dengan tepat dan konsisten.

dr. Listya Dyah R.

Sabtu, 03 Mei 2008

KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS (KVV)

Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) adalah infeksi mukosa vagina dan vulva (mulut vagina) yang dapat disebabkan oleh jamur Candida. Ada 7 spesies yang diketahui dapat menyebabkan infeksi. Spesies tersering yang menyebabkan KVV adalah Candida albicans (80-90%), C. Glabrata (10%) dan C.tropicalis (5-10%).

Siapa saja yang dapat menderita KVV?
KVV dapat diderita oleh semua wanita di seluruh dunia, terutama daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Diperkirakan lebih dari 75% wanita Indonesia akan mengalami sedikitnya 1 kali episode KVV, 40% mengalami dua atau lebih episode KVV dan kurang dari 5% lainnya akan mengalami infeksi berulang kali. Jamur Candida ini merupakan flora normal pada tubuh kita. Pada orang sehat terdapat 80% kolonisasi C.albicans di mulut, saluran pencernaan dan vagina. Infeksi jamur ini dapat terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh seseorang, sehingga dapat merubah jamur ini yang pada awalnya sebagai flora normal tubuh menjadi jamur yang pathogen (infeksi).

Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan infeksi KVV?
Terdapat bermacam-macam faktor yang dapat membuat kondisi vagina menjadi lingkungan yang mudah untuk timbulnya infeksi jamur, antara lain:
1.Kehamilan
2. Diabetes Mellitus
3. Pemakaian antibiotika oral jangka panjang
4. Faktor lain, misalnya pakaian dalam ketat, bahan pakaian dalam yang tidak menyerap keringat, menggunakan vaginal douche (cairan pembersih vagina) berlebihan, atau memakai pantyliners setiap hari.

Bagaimana gejala KVV itu?
Tidak ada keluhan yang benar-benar spesifik untuk menjabarkan gejala KVV. Keluhan yang paling sering ditimbulkan:
1. Rasa gatal pada vagina/ mulut vagina
2. Keputihan
Sifat keputihan dapat bervariasi, mulai dari cair seperti air sampai menggumpal seperti keju/ susu pecah. Keputihan ini umumnya tidak berbau.
Gejala klasik lainnya:
1. Rasa kering/terbakar pada liang vagina
2. Nyeri saat berhubungan intim
3. Nyeri saat kencing

Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko menyarankan :
- Jaga kebersihan vagina
Lakukan Vaginal Toilet sendiri di rumah setiap hari, minimal dua kali sehari atau 1 bulan sekali dengan bantuan dokter.
- Cebok dengan air mengalir/air dari kran dari arah depan ke belakang
- Bila terjadi keputihan, konsultasilah dengan dokter dan jangan berusaha mengobatinya sendiri

- Kurangi kelembaban vagina, dengan cara:
Pakai pantyliners seperlunya,keringkanlah vagina setiap selesai buang air kecil,gantilah celana dalam bila sudah terasa lembab.
-Hindari pemakaian vaginal douche terlalu sering.

Apa yang dapat Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko lakukan?
Jika anda mengalami gejala/keluhan di atas, kami dapat membantu anda dengan cara:
1. Melakukan pemeriksaan fisik
2. Pap smear atau vaginal smear bagi yang belum menikah
3. Memberikan pengobatan yang tepat
4. Melakukan Vaginal Toilet
5. Melakukan follow up untuk mengetahui keberhasilan pengobatan.
Pada beberapa kasus KVV rekurens (infeksi berulang 4 episode berturut-turut) akan diperlukan pemeriksaan tambahan seperti kultur jamur. Dalam hal ini kami Bidadari Pusat Deteksi Dini Kanker Prof. Roem Soedoko akan berusaha membantu anda memberikan solusi yang terbaik.

dr.Deanty

VAKSINASI HPV UNTUK PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM

Kanker leher rahim sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tidak mengherankan, mengingat fakta bahwa kanker ini merupakan penyebab kematian pertama akibat keganasan pada wanita di Indonesia. Berbagai studi dikembangkan untuk mengetahui penyebab keganasan ini. Telah diketahui bahwa pada 95% kanker leher rahim mengandung DNA Human Papilloma Virus (HPV). Sebagian besar perubahan prakanker yang terjadi pada sel epitel (lesi prakanker) leher rahim juga mengandung DNA HPV. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara kejadian kanker leher rahim dan infeksi HPV. Kenyataan ini memberi kita kesempatan dalam berusaha untuk mencegah terjadinya kanker leher rahim.

Terdapat lebih dari 100 subtipe Human Papilloma Virus (HPV) yang telah berhasil diidentifikasi. Virus ini dapat menyerang kulit, mukosa mulut, kerongkongan dan alat kelamin. Beberapa tipe HPV diantaranya berkaitan dengan kejadian keganasan. Sekitar 25 subtipe terletak pada mukosa alat kelamin (genitalia). HPV tipe 6 dan 11 seringkali hanya mengakibatkan kelainan berbentuk seperti kutil yang bersifat jinak (wart, kondiloma akuminata). HPV tipe 16, 18, 31, 35 dan 39 seringkali dikaitkan dengan kanker leher rahim invasif. HPV 16 adalah tipe HPV yang paling sering dijumpai pada sekitar setengah kasus kanker leher rahim di dunia. Infeksi HPV ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi dapat berjalan tanpa menunjukkan adanya gejala tertentu serta dapat menyembuh dengan sendirinya. Namun bila infeksi HPV ini terus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (persisten), maka akan menimbulkan kanker leher rahim.

Adanya infeksi HPV dapat mengakibatkan perubahan pada sel yang melapisi permukaan leher rahim. Perubahan ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan Papsmear. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menggoreskan spatula kayu pada leher rahim untuk mendapatkan contoh sel yang kemudian akan dievaluasi dibawah mikroskop. Infeksi HPV akan memberikan gambaran sel yang mengalami displasia ringan dan CIN I. Apabila ditemukan sel koilosit juga harus dicurigai sebagai infeksi HPV.

Pencegahan penularan infeksi virus yang dapat menyebabkan kanker leher rahim ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Tidak bergonta-ganti pasangan seksual, yang diyakini tidak terjangkit virus HPV, cukup efektif untuk menghindari infeksi HPV. Selain itu, saat ini telah ditemukan vaksin untuk melindungi kita dari infeksi HPV. Vaksin ini diyakini dapat menurunkan angka kematian akibat kanker leher rahim hingga duapertiganya.

Vaksin pencegahan HPV ini berisi protein yang berasal dari komponen permukaan virus HPV yang dapat menimbulkan respon pertahanan tubuh berupa antibodi, yang mampu melindungi tubuh dari infeksi HPV. Komponen permukaan ini tidak menimbulkan infeksi, malahan dapat berinteraksi antar satu dengan yang lainnya untuk membentuk partikel yang menyerupai virus HPV. Partikel ini yang kemudian akan menstimulasi sistem pertahanan tubuh untuk memproduksi antibodi sehingga tubuh terlindungi dari infeksi HPV. Kebanyakan vaksin pencegahan HPV yang beredar di pasaran mengandung protein virus HPV 6, 11, 16 dan 18.

Vaksin pencegahan HPV ini lebih efektif bila diberikan sebelum seorang wanita mulai aktif secara seksual, sekitar usia 9-24 tahun. Vaksin ini diberikan dalam tiga kali suntikan, yaitu pada bulan pertama, ketiga dan keenam. Lama proteksi vaksin pencegahan HPV adalah 5 tahun. Saat ini masih dikembangkan penelitian mengenai pentingnya vaksinasi ulangan (booster) untuk mempertahankan tingkat proteksi vaksin.

Pemberian vaksin pencegahan HPV tidak menyingkirkan pentingnya pemeriksaan Pap smear. Vaksin pencegahan HPV tidak melindungi leher rahim dari infeksi seluruh tipe HPV. Maka dari itu Papsmear tetap perlu dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan pada leher rahim.

dr. Pramita Andarwati