Jumat, 16 Mei 2008

VIA (Visual Inspection with Acetic Acid)

Kanker serviks (leher rahim, mulut rahim) merupakan kanker terbanyak kedua yang diderita wanita di dunia. Meski demikian, kanker serviks dapat dicegah dengan pemeriksaan Pap-smear berkala. Saat ini Pap-smear tetap menjadi tes penapisan awal (deteksi dini) yang paling akurat dan sering dilakukan untuk kanker serviks. Kendala yang sering dihadapi beberapa negara berkembang dalam menjalankan program deteksi dini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan pemeriksaan sitologi. VIA menyediakan tawaran lain (alternatif) dengan biaya yang lebih terjangkau, tanpa memerlukan sumber daya berkeahlian tinggi, sehingga dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan manapun.

Apakah VIA ?
VIA adalah prosedur untuk mengetahui kelainan pada epitel serviks menggunakan asam asetat (acetic acid) 3%.

Bagaimana prosedur pelaksanaan VIA?
Asam asetat (3%) diusapkan pada serviks, setelah ditunggu 1 menit, kemudian perubahan pada serviks diamati dengan mata telanjang, tanpa pembesaran, menggunakan lampu tungsten 100-watt.

Bagaimana cara kerja VIA?
Sel yang melapisi serviks (epitel skuamous dan kolumnar) normal akan nampak berwarna merah muda atau merah, akibat pantulan sinar yang berasal dari lapisan sel (stroma) dibawahnya, yang kaya akan pembuluh darah.
Pemberian asam asetat 3% diyakini mengakibatkan koagulasi (penggumpalan) reversibel, atau presipitasi (pengendapan) protein seluler. Hal ini juga mengakibatkan pembengkakan dan dehidrasi sel pada jaringan epitelial, kolumnar dan area epitelial skuamous abnormal yang mempermudah terjadinya koagulasi.
Bila epitelium mengandung banyak protein seluler (protein di dalam sel), asam asetat akan menggumpalkan protein ini, yang dapat menghalangi pewarnaan stroma. Sehingga didapatkan gambaran acetowhite (warna putih yang timbul akibat asam asetat) yang terlihat sangat berbeda bila dibandingkan dengan warna merah muda pada epitel skuamous serviks normal di sekitarnya. Efek acetowhitening ini dapat dilihat dengan mata telanjang.
Protein seluler meningkat pada keadaan keganasan, inflamasi (keradangan), proses penyembuhan, leukoplakia (hiperkeratosis, penebalan), kondiloma (suatu penyakit menular seksual) serta proses regenerasi (peremajaan) epitel.

Bagaimana interpretasi VIA?
VIA dikatakan positif (+) bila nampak gambaran bercak putih pada serviks. Sebaliknya, bila tidak didapatkan bercak putih pada serviks maka dikatakan VIA negatif (-).

Apakah setiap VIA (+) berarti ada keganasan?

Gambaran acetowhite tidak khas untuk CIN (Cervix Intraepithelial Neoplasia) dan kanker stadium dini. Gambaran acetowhite juga terlihat pada kondisi lain dimana terdapat peningkatan protein seluler, sebagaimana pada metaplasia skuamous imatur, pada epitelium yang sedang dalam penyembuhan dan regenerasi (terkait dengan proses inflamasi/ radang), leukoplakia (hiperkeratosis, penebalan) dan kondiloma.
Sementara gambaran acetowhite yang terkait dengan CIN (Cervix Intraepithelial Neoplasia) pada dan kanker invasif stadium dini akan nampak sebagai plak putih yang lebih pekat (putih pekat), berbatas tegas terpisah dari epitel normal di sekitarnya.
Gambaran acetowhite yang diakibatkan oleh metaplasia skuamous imatur, inflamasi (keradangan) dan epitel yang sedang mengalami regenerasi akan nampak lebih pucat, tipis dan seringkali transparan, serta memiliki batas yang tidak tegas.
Gambaran acetowhite yang diakibatkan inflamasi dan proses penyembuhan biasanya terdistribusi luas pada serviks, tidak terbatas pada zona transformasi dan dapat dengan cepat menghilang (dalam hitungan menit). Leukoplakia dan kondilomata nampak sebagai plak putih-keabuan setelah pemberian asam asetat.

Bagaimana sensitivitas VIA dalam mendeteksi keganasan?
Sensitivitas VIA sama dengan laporan sitologi cervical konvensional (Pap-smear).

Metode pencegahan kanker serviks telah diketahui. Tim Bidadari di Pusat Deteksi Dini Kanker ‘Prof.Roem Soedoko’ dapat melakukan pemeriksaan VIA yang hasilnya dapat Anda ketahui segera setelah pemeriksaan dilakukan.
Tim Bidadari menunggu kesadaran Anda untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini Kanker serviks di jl. Trunojoyo 63 Surabaya.

dr. Pramita Andarwati

Tidak ada komentar: