Minggu, 16 Maret 2008

Pentingnya Menjaga Kebersihan Organ Intim Wanita


Tidak semua wanita peduli akan kebersihan organ intimnya, atau sekalipun ia peduli akan tetapi pengetahuan tentang cara menjaga kebersihan organ tersebut masih rendah. Padahal organ intim wanita merupakan aset yang tidak ternilai harganya.
Kebersihan organ intim sangat berkaitan dengan penyakit-penyakit kulit, kandungan, dan lain sebagainya. Yang paling menakutkan adalah kaitannya dengan penyakit kanker leher rahim (cervix). Kebersihan area vagina terbukti memiliki hubungan erat dengan angka kejadian penyakit ini. Penyakit kanker leher rahim masih merupakan pembunuh wanita peringkat pertama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Penyakit kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).
Siapa saja yang harus lebih mawas diri terhadap kemungkinan terkenanya dengan penyakit kanker leher rahim ini antara lain, setiap wanita yang memulai aktifitas seksual pada usia sangat muda, melahirkan banyak anak, bergonta-ganti pasangan seksual, terinfeksi penyakit menular seksual, terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV), pernah/memiliki memiliki anggota keluarga dengan riwayat menderita penyakit keganasan, perokok aktif maupun pasif, terpapar bahan radiasi dan karsinogenik.
Sebenarnya ada satu hal yang penting dalam upaya menurunkan angka terjadinya kanker leher rahim tetapi sering kali diacuhkan oleh wanita, yaitu menjaga kebersihan (hygienitas). Upaya menjaga kebersihan organ intim dapat dimulai dari cara cebok yang benar, yaitu dari arah depan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah berpindahnya kuman-kuman dari daerah anus ke vagina.
Selain itu area vagina harus selalu dijaga dalam keadaan kering, karena kelembaban menyebabkan kuman, bakteri dan jamur tumbuh subur, dan seringkali berlanjut menyebabkan keluhan keputihan. Disarankan untuk selalu mengeringkan bibir vagina sehabis buang air dengan tissue ataupun handuk bersih. Frekuensi berganti celana dalam juga harus diperhatikan, apabila celana dalam sudah kotor, lembab, maupun basah karena keringat, maka celana dalam harus diganti saat itu juga. Penggunaan air ternyata juga menuntut perhatian lebih, dianjurkan setiap kali buang air kecil di kamar mandi umum unutk mempergunakan air langsung dari kran (air mengalir) untuk membilas (cebok). Beberapa penelitian menyatkan bahwa pada bak (penampung air) kamar mandi umum banyak mengandung mikroorganisme yang merugikan.
Apabila memiliki keluhan keputihan, terutama keputihan yang berbau, menimbulkan rasa gatal, berwarna putih-kuning hingga kehijauan, maka hal ini jangan dipandang remeh. Keputihan harus mendapat pengobatan yang tepat. Yang mana untuk pengobatan yang tepat sasaran, seorang dokter sebaiknya mengidentifikasikan kuman/bakteri penyebab keputihan tersebut, sehingga terapi yang diberikan dapat memberikan hasil yang optimal. Cara pengidentifikasian organisme ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan vaginal-smear dan juga pap-smear.
Upaya menjaga kebersihan daerah vagina juga dapat dilakukan dengan mencucinya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan vaginal-toilet secara sederhana dirumah, yaitu dengan air bersih mengalir. Dapat juga dengan menggunakan cairan pembersih khusus untuk area vagina.
Selain itu, dapat juga dilakukan vaginal-toilet yang dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih, dengan menggunakan alat-alat yang terjaga kebersihannya, cairan pembersih khusus yang aman untuk area vagina, dan tanpa menggunakan bahan pengharum. Vaginal-toilet ini disarankan untuk dilakukan sebulan sekali.

Tidak ada komentar: